Penyebab Keputihan & Cara Herbal untuk Mengobati Keputihan – Pernah dengan istilah keputihan? Keputihan merupakan sebuah kondisi yang umum terjadi pada wanita di mana keluarnya cairan dari organ intim kewanitaan dan biasanya berwarna bening, putih tergantung masalah dari masing-masing individu. Cairan tersebut terdiri dari sel bakteri. Meskipun biasanya tidak membahayakan, keputihan dapat menjadi gejala dari masalah kesehatan tertentu. Perubahan warna, tekstur, bau dan masa dari keputihan patut diwaspadai, karena bisa jadi hal tersebut merupakan indikasi dari infeksi atau penyakit. Jika Anda mengalami gejala keputihan yang tidak normal alangkah baiknya untuk berkonsultasi ke dokter, namun apabila keputihan yang Anda alami masih terbilang cukup normal, hal tersebut dapat diatasi dengan obat-obat herbal.
Penyebab Keputihan pada Wanita
Keputihan Normal
Keputihan normal biasanya terjadi selama siklus menstruasi dan tidak menimbulkan gejala yang mengganggu. Dalam kadar yang normal, cairan ini berfungsi untuk menjaga keseimbangan pH di dalam vagina agar tetap terjaga.
Infeksi Jamur
Salah satu penyebab paling umum dari keputihan adalah infeksi jamur yang disebut Candida albicans. Infeksi ini sering terjadi ketika pH alami vagina terganggu, misalnya karena penggunaan antibiotik atau pembilasan berlebihan. Beberapa herbal yang diketahui efektif melawan infeksi jamur adalah bawang putih, minyak kelapa virgin, dan ekstrak pohon kayu manis.
Bakteri Vaginosis
Bakteri vaginosis adalah infeksi bakteri pada vagina yang dapat menyebabkan keputihan dengan bau tak sedap. Penyebabnya belum diketahui secara pasti, tetapi perubahan dalam keseimbangan bakteri alami vagina diyakini menjadi faktor utama gejala keputihan ini. Beberapa herbal yang bisa membantu mengatasi bakteri vaginosis antara lain cuka apel organik, daun sirih, dan minyak esensial tea tree.
Menopause
Menopause merupakan kondisi alami yang akan dialami wanita ketika sudah semakin menua. Saat memasuki masa menopause, tubuh seorang wanita mengalami perubahan hormon drastis dan penurunan produksi estrogen secara signifikan. Hal ini dapat menyebabkan munculnya gejala termasuk keputihan mulai dari yang normal hingga berlebihan atau tidak normal, sebagai respons alami tubuh terhadap perubahan hormonal saat menopause.
Faktor dari Luar
Faktor eksternal seperti konsumsi antibiotik, steroid jangka panjang, konsumsi pil KB pengidap diabetes yang tidak memperoleh perawatan yang baik, infeksi panggul pasca operasi sering berganti-ganti pasangan saat berhubungan seks tanpa perlindungan, terindikasi infeksi HIV atau sistem kekebalan tubuh yang menurun, menggunakan sabun, semprotan, atau detergen kewanitaan tertentu yang terlalu berbusa dan wangi juga dapat menjadi faktor penyebab keputihan pada wanita.
Tanda-Tanda Keputihan
Terdapat beberapa tanda keputihan yang perlu diidentifikasi. Gejala-gejalanya dapat dibagi menjadi tiga kategori, sebagai berikut:
Tanda-tanda Keputihan Normal
Berikut adalah ciri-ciri keputihan yang dianggap normal dan umum dialami oleh perempuan:
- Cairannya berwarna bening atau putih.
- Tidak memiliki bau yang tidak sedap.
- Teksturnya dapat bervariasi sesuai dengan siklus menstruasi.
Tanda-tanda Keputihan Tidak Normal
Adapun tanda-tanda keputihan yang dianggap tidak normal, seperti:
- Memiliki bau yang tajam atau tidak sedap.
- Warna cairannya cenderung kekuningan atau keabu-abuan.
- Jumlahnya lebih banyak dari biasanya.
- Menyebabkan rasa tidak nyaman dan panas pada area genital.
Tanda-tanda Keputihan yang Abnormal
Terdapat gejala yang harus diwaspadai, seperti keputihan yang menyebabkan nyeri saat buang air kecil atau saat berhubungan intim. Selain itu, timbulnya rasa sakit atau tekanan pada bagian bawah perut juga dapat menjadi tanda keputihan yang abnormal. Tanda lain yang perlu diwaspadai adalah adanya lepuh, benjolan, atau luka pada area genital. Jika hal tersebut dijumpau alangkah baiknya berkonsultasi ke dokter terdekat.
Cara Herbal untuk Mengobati Keputihan Pada Wanita
Setelah kamu memahami perbedaan keputihan yang normal, tidak normal dan abnormal langkah selanjutnya yang harus kamu pahami adalah bagaimana cara mengatasi dan menghindari keputihan, agar area kewanitaan tetap sehat dan terjaga.
Menjaga Area Kewanitaan
Hal terpenting yang harus dijaga agar area kewanitaan terhindar dari keputihan adalah dengan senantiasa menjaga kebersihan vagina. Beberapa cara yang bisa kamu lakukan untuk menjaga area kewanitaan adalah dengan mencuci bagian luar vagina menggunakan sabun yang bebas detergen dan pengharum, sabun yang mengandung pengharum memiliki senyawa kimia yang berdampak kurang baik untuk kesehatan vagina, jangan menggunakan jet shower yang terlalu kuat langsung ke vagina, hindari cebok dengan metode mengusap dari belakang kedepan, karena dikhawatirkan akan mentransfer bakteri dari dubur ke vagina. Sebelum pergi tidur pastikan vagina sudah dalam keadaan bersih.
Perhatikan Bahan Celana Dalam
Area kewanitaan merupakan area yang cukup sensitif, untuk itu bahan celana dalam harus diperhatikan dengan baik. Gunakan bahan celana dalam yang tidak menyebabkan gerah dan nyaman untuk digunakan. Hindari menggunakan celana dalam yang berbahan dasar plastik. Jauhi juga menggunakan celana yang terlalu ketat karena akan menyebabkan gerah dan minim sirkulasi udara.
Hindari Seks Bebas
Hindari melakukan seks bebas dan bergonta-ganti pasangan, berusahalah untuk setia pada satu pasangan dan selalu lakukan aktivitas seksual yang aman, jangan berhubungan melalui jalur belakang kemudian bergantian ke vagina, hal tersebut dapat membuat bakteri yang ada di anus berpindah ke vagina dan menyebabkan terjadi reaksi alergi dan juga iritasi. Jika kamu tidak bisa menahan hasrat untuk berganti pasangan, pastikan selalu menggunakan alat kontrasepsi atau kondom, pastikan lawan main terhindar dari penyakit menular seksual, setelah selesai melakukan aktivitas seksual jangan malas untuk membersihkan diri.
Jaga Kesehatan dan Terapkan Gaya Hidup Bersih
Keputihan tidak normal dan abnormal tidak akan terjadi apabila kamu memiliki kondisi kesehatan dan menerapkan gaya hidup sehat bersih. Menjaga kesehatan dengan konsumsi makanan tinggi serat dan vitamin, rutin olahraga, tidur cukup, kelola stres adalah cara-cara menjaga kesehatan yang harus kamu terapkan sejak dini. Dari segi kebersihan, perhatikan rotasi pergantian celana dalam. Untuk wanita disarankan mengganti celana dalam dua kali dalam sehari selain untuk tidur. Saat menstruasi, rutin untuk mengganti pembalut setiap 3 hingga 5 jam sekali. Mengenakan pembalut penuh dalam jangka waktu yang lama dapat menyebabkan iritasi dan menjadi tempat yang nyaman untuk kembang biak bakteri.
Baca Juga : Cara Mengatasi Mata Lelah Herbal Secara Alami dan Aman
Apabila masalah keputihan yang Anda alami masih dalam kategori normal maka masih dapat diatasi menggunakan obat-obat herbal atau penanganan alami tanpa perlu resep dokter sebagai cara herbal untuk mengobati keputihan. Akan tetapi apabila masalah keputihan yang kamu alami sudah di level tidak normal dan abnormal, seperti cairan vagina berwarna kekuningan atau kehijauan, bertekstur kental seperti keju leleh, berbau tidak sedap yang sudah menyengat, berwarna kemerahan, terasa gatal hingga terasa seperti terbakar atau iritasi hingga timbul bercak dan pendarahan di luar jadwal menstruasi maka segera konsultasikan kondisi kesehatan yang kamu alami ke dokter kepercayaan terdekat, jika Anda merasa malu, Anda dapat menggunakan layanan konsultasi online dan obat dapat diambil tanpa perlu berinteraksi dengan banyak orang.
