Penyakit FAM, yang dikenal sebagai penurunan fungsi kelenjar adrenal, merupakan kondisi kesehatan di mana kelenjar adrenal gagal menghasilkan hormon-hormon vital dalam jumlah yang memadai. Kelenjar adrenal merupakan organ kecil berbentuk segitiga yang terletak di atas kedua ginjal. Organ ini memiliki peran yang sangat vital karena memproduksi hormon seperti kortisol, aldosteron, dan adrenalin yang membantu mengatur berbagai proses fisiologis, mulai dari metabolisme hingga respons terhadap stres.
Fungsi adrenal yang terganggu dapat menimbulkan berbagai masalah kesehatan serius. Oleh karena itu, penting untuk mengenal lebih jauh tentang penyakit FAM, mulai dari gejala, penyebab, hingga cara mengatasinya agar penanganan bisa dilakukan secara tepat dan dini.
Apa Itu Penyakit FAM?

Penyakit FAM merupakan kondisi dimana fungsi kelenjar adrenal menurun, sehingga produksi hormon adrenal menjadi tidak mencukupi kebutuhan tubuh. Hormon kortisol, yang berperan dalam mengatur metabolisme, tekanan darah, dan respon stres, biasanya sangat terdampak. Selain itu, terganggunya produksi hormon aldosteron dapat memengaruhi kestabilan kadar natrium dan kalium dalam tubuh.
Gangguan ini bisa terjadi karena kerusakan langsung pada kelenjar adrenal (penyakit adrenal primer) atau karena masalah pada kelenjar pituitari (hipofisis) dan hipotalamus yang mengatur aktivitas adrenal (penyakit sekunder). Penyakit FAM juga sering disebut sebagai insufisiensi adrenal.
Gejala Penyakit FAM

Tanda-tanda penyakit FAM dapat muncul dalam berbagai bentuk dan umumnya berkembang secara bertahap. Karena sifatnya yang perlahan, banyak orang tidak menyadari adanya gangguan pada kelenjar adrenal sampai kondisinya memburuk. Adapun sejumlah gejala yang kerap dialami oleh penderita FAM antara lain sebagai berikut:
1. Kelelahan Berlebihan dan Lemah
Rasa lelah yang terus-menerus, bahkan setelah istirahat cukup, merupakan gejala paling umum. Lemahnya otot juga sering dirasakan dan dapat membatasi aktivitas harian.
2. Penurunan Berat Badan yang Tidak Dijelaskan
Penurunan berat badan secara signifikan tanpa perubahan pola makan atau aktivitas bisa menjadi tanda bahwa metabolisme tubuh terganggu akibat kurangnya hormon adrenal.
3. Pusing dan Tekanan Darah Rendah
Karena hormon aldosteron yang mengatur keseimbangan cairan dan elektrolit menurun, penderita dapat mengalami tekanan darah rendah yang menyebabkan pusing, terutama saat berdiri.
4. Gangguan Pencernaan
Keluhan seperti mual, muntah, serta rasa nyeri di bagian perut juga termasuk gejala yang sering dialami. Kondisi ini terkadang membuat penyakit FAM salah didiagnosis sebagai gangguan lambung atau pencernaan.
5. Perubahan Warna Kulit
Beberapa pasien mengalami hiperpigmentasi atau penggelapan warna kulit, terutama pada area kulit yang sering tertekan seperti siku, lutut, dan bekas luka. Kondisi ini umumnya ditemukan pada kasus gangguan adrenal primer.
6. Gangguan Mood dan Konsentrasi
Depresi, mudah cemas, kebingungan, dan kesulitan berkonsentrasi juga dapat menjadi tanda dari fungsi adrenal yang menurun.
7. Nyeri Sendi dan Otot
Beberapa penderita merasakan nyeri otot dan sendi yang tidak jelas penyebabnya.
Gejala-gejala ini bisa muncul secara bersamaan atau terpisah-pisah dan intensitasnya bisa berbeda-beda antara satu individu dengan yang lain.
Penyebab Penyakit FAM
Penyakit FAM bisa terjadi karena berbagai penyebab yang berkaitan dengan kerusakan kelenjar adrenal atau gangguan pada sistem pengatur hormon di otak. Berikut penjelasan penyebab utama:
1. Kerusakan Langsung pada Kelenjar Adrenal

Penyebab primer yang paling umum adalah kerusakan pada adrenal itu sendiri. Hal ini bisa disebabkan oleh:
- Penyakit Autoimun: Sistem kekebalan tubuh menyerang jaringan adrenal, mengakibatkan penurunan fungsi.
- Infeksi seperti tuberkulosis maupun jenis infeksi lainnya dapat menyebabkan kerusakan pada kelenjar adrenal.
- Tumor: Tumor jinak atau ganas yang mengganggu struktur adrenal.
- Operasi atau Cedera: Prosedur bedah atau trauma pada area ginjal bisa berdampak pada adrenal.
2. Gangguan pada Hipofisis atau Hipotalamus

Kelenjar pituitari (hipofisis) dan hipotalamus mengatur produksi hormon adrenal dengan mengeluarkan hormon perangsang ACTH. Apabila kedua komponen tersebut mengalami gangguan, kelenjar adrenal tidak akan menerima sinyal yang memadai untuk menghasilkan hormon secara optimal. Penyebab gangguan ini antara lain:
- Tumor hipofisis
- Radiasi otak
- Cedera kepala
- Operasi otak
3. Penggunaan Obat-obatan
Penggunaan steroid jangka panjang untuk berbagai penyakit dapat menghambat produksi hormon adrenal secara alami, sehingga ketika penghentian obat dilakukan secara tiba-tiba, tubuh mengalami defisiensi hormon.
4. Stres Kronis
Stres fisik maupun mental yang berlangsung dalam jangka panjang dapat memengaruhi kinerja kelenjar adrenal, meskipun cara kerjanya secara detail masih belum sepenuhnya diketahui.
Cara Mengatasi Penyakit FAM

Penanganan penyakit FAM membutuhkan pendekatan medis yang komprehensif, karena kondisi ini berkaitan dengan ketidakseimbangan hormon yang sangat memengaruhi banyak aspek kesehatan. Berikut ini merupakan beberapa metode pengobatan dan perawatan yang umumnya diterapkan dalam menangani kondisi ini :
1. Diagnosis yang Tepat
Dokter akan melakukan pemeriksaan darah untuk mengukur kadar hormon kortisol dan ACTH, serta tes stimulasi ACTH untuk mengevaluasi fungsi adrenal secara menyeluruh. Pemeriksaan tambahan seperti CT scan atau MRI juga dapat diperlukan untuk melihat kondisi kelenjar adrenal dan otak.
2. Terapi Hormonal Pengganti
Karena hormon adrenal sangat penting, terapi pengganti hormon menjadi terapi utama. Obat kortikosteroid oral biasanya diberikan untuk menggantikan kortisol yang kurang, dan jika aldosteron juga terganggu, mineralokortikoid akan ditambahkan. Terapi ini harus disesuaikan dengan kebutuhan individu dan dikontrol secara ketat oleh dokter.
3. Perubahan Gaya Hidup
- Nutrisi Seimbang: Mengonsumsi makanan bergizi tinggi untuk membantu meningkatkan energi dan mendukung fungsi tubuh.
- Cukup Istirahat: Menjaga kualitas dan durasi tidur yang memadai penting untuk membantu tubuh memulihkan energi serta mendukung proses pemulihan secara alami.
- Manajemen Stres: Teknik relaksasi seperti meditasi, yoga, atau terapi psikologis dapat membantu mengurangi beban stres yang memengaruhi kelenjar adrenal.
4. Pemantauan Rutin
Penderita harus menjalani kontrol kesehatan secara berkala untuk memastikan terapi hormon berjalan efektif dan tidak menimbulkan efek samping.
5. Penanganan Darurat
Dalam kondisi krisis adrenal (adrenal crisis), di mana kekurangan hormon sangat parah, diperlukan penanganan medis darurat dengan pemberian suntikan kortikosteroid dan cairan intravena untuk menyelamatkan nyawa.
Pencegahan dan Kesadaran

Meskipun penyakit FAM tidak selalu bisa dicegah, mengenal risiko dan gejala sejak dini sangat penting untuk mengurangi dampak buruknya. Berikut ini beberapa upaya yang dapat diterapkan untuk meningkatkan pemahaman serta mencegah terjadinya kondisi ini sejak dini :
- Hindari penggunaan steroid tanpa resep dokter.
- Jangan tunda untuk berkonsultasi dengan dokter apabila muncul gejala yang dirasa tidak biasa atau mencurigakan.Jaga pola hidup sehat dengan mengelola stres dan menerapkan pola makan bergizi.
- Rutin melakukan pemeriksaan kesehatan, terutama bagi mereka yang memiliki riwayat keluarga dengan gangguan hormon.
Baca Juga : Cara Efektif Mengobati Ambeien dengan Ramuan Herbal Tradisional
Kesimpulan
Penyakit FAM adalah kondisi serius yang dapat mengganggu kualitas hidup secara signifikan jika tidak ditangani dengan baik. Karena gejalanya yang seringkali samar dan mudah disalahartikan, kesadaran akan tanda-tanda penyakit ini sangat penting agar penanganan dapat dilakukan sejak dini. Dengan diagnosis yang tepat, terapi hormonal yang sesuai, serta perubahan gaya hidup yang mendukung, penderita penyakit FAM memiliki peluang besar untuk menjalani hidup normal dan produktif.
Jika Anda atau orang terdekat mengalami gejala-gejala seperti kelelahan tak wajar, penurunan berat badan, pusing, dan perubahan warna kulit, jangan ragu untuk mencari bantuan medis. Deteksi dan pengobatan dini adalah kunci utama untuk mengatasi penyakit FAM secara efektif.