Cara Mengobati Kesemutan – Kesemutan dan kebas merupakan keluhan yang sering dialami banyak orang. Kondisi ini biasanya terasa seperti tusukan jarum halus, rasa kebas, atau hilangnya kepekaan pada area tubuh seperti tangan, kaki, maupun bagian lainnya. Meskipun sering dianggap sepele, kondisi ini bisa menjadi pertanda adanya gangguan saraf, sirkulasi darah yang tidak lancar, atau penyakit tertentu seperti diabetes dan neuropati perifer.
Dalam pengobatan modern, kesemutan dan kebas biasanya diatasi dengan terapi fisik, obat antiinflamasi, atau vitamin neurotropik. Namun, banyak juga yang memilih pengobatan alternatif berbasis herbal karena dianggap lebih alami, minim efek samping, dan mudah ditemukan. Artikel ini akan membahas secara lengkap cara mengobati kesemutan dan kebas dengan tanaman herbal tradisional yang aman dan efektif.
Apa Penyebab Kesemutan dan Kebas?
Kesemutan (parestesia) dan kebas (mati rasa) terjadi karena gangguan pada sistem saraf atau aliran darah. Meski sering dianggap biasa, gejala ini bisa menjadi pertanda adanya masalah kesehatan serius, terutama jika terjadi secara terus-menerus atau disertai keluhan lain seperti nyeri, lemah otot, atau gangguan keseimbangan. Berikut penjelasan lengkap mengenai penyebabnya:
1. Gangguan Saraf Perifer (Neuropati)

Neuropati adalah kerusakan pada saraf tepi yang menghubungkan otak dan sumsum tulang belakang ke seluruh tubuh. Kondisi ini dapat menyebabkan kesemutan, kebas, nyeri, dan lemah otot, terutama pada tangan dan kaki. Beberapa penyebab umum neuropati antara lain:
- Diabetes melitus – Kadar gula darah tinggi secara terus-menerus dapat merusak saraf tepi (disebut neuropati diabetik).
- Kekurangan vitamin B1, B6, atau B12 – Vitamin ini penting untuk menjaga fungsi saraf, dan kekurangannya dapat menyebabkan mati rasa atau kesemutan.
- Kecanduan alkohol dapat merusak jaringan saraf secara perlahan serta mengganggu penyerapan nutrisi esensial yang dibutuhkan untuk menjaga fungsi saraf tetap optimal.
- Efek samping obat – Beberapa jenis obat, seperti kemoterapi atau antibiotik tertentu, dapat menyebabkan kerusakan saraf.
2. Gangguan Sirkulasi Darah

Aliran darah yang terhambat dapat menyebabkan pasokan oksigen dan nutrisi ke saraf berkurang, sehingga menimbulkan sensasi kesemutan dan kebas. Hal ini bisa disebabkan oleh:
- Aterosklerosis terjadi ketika pembuluh darah menyempit karena adanya penumpukan plak lemak dan kolesterol di dinding arteri.
- Penyakit Raynaud – Kondisi di mana pembuluh darah kecil di jari tangan dan kaki menyempit secara berlebihan saat udara dingin atau stres.
- Trombosis – Pembekuan darah di pembuluh darah yang mengganggu aliran normal.
3. Tekanan pada Saraf
Kesemutan juga bisa terjadi karena saraf tertekan dalam waktu lama atau akibat cedera. Contohnya:
- Posisi duduk atau tidur yang salah – Duduk bersila terlalu lama, tidur dengan lengan tertindih, atau berdiri terlalu lama bisa menekan saraf dan menyebabkan kesemutan sementara.
- Hernia nukleus pulposus (HNP) atau saraf terjepit – Kondisi ini dapat menekan saraf tulang belakang dan menimbulkan kesemutan pada kaki, tangan, atau leher.
- Carpal tunnel syndrome – Tekanan pada saraf median di pergelangan tangan yang menyebabkan kesemutan dan kebas pada jari-jari tangan.
4. Kekurangan Nutrisi

Kurangnya asupan zat gizi yang mendukung fungsi metabolisme saraf sering kali menjadi penyebab terganggunya sensitivitas tubuh. Beberapa nutrisi yang paling penting antara lain:
- Vitamin B1 (tiamin) – Kekurangan dapat menyebabkan kelelahan saraf dan gangguan koordinasi.
- Vitamin B6 (piridoksin) – Diperlukan dalam pembentukan neurotransmitter; terlalu sedikit atau terlalu banyak bisa mengganggu sistem saraf.
- Vitamin B12 (kobalamin) berperan vital dalam pembentukan mielin, lapisan pelindung saraf; kekurangannya dapat memicu kerusakan saraf jangka panjang dan menimbulkan rasa kebas yang berlangsung terus-menerus.
- Zat besi dan magnesium – Terlibat dalam kontraksi otot dan transmisi impuls saraf.
5. Penyakit Sistemik atau Kronis
Beberapa penyakit kronis dan autoimun juga bisa menjadi penyebab utama kesemutan dan kebas, misalnya:
- Lupus dapat memicu peradangan yang menyerang sistem saraf, sehingga berpotensi menimbulkan kerusakan pada jaringan saraf tubuh.
- Multiple sclerosis (MS) – Penyakit autoimun yang menyerang sistem saraf pusat, seringkali disertai kebas, kesemutan, dan kelemahan otot.
- Stroke ringan atau TIA (Transient Ischemic Attack) – Gangguan aliran darah ke otak yang bisa menyebabkan mati rasa sementara di satu sisi tubuh.
- Penyakit ginjal atau hati – Penumpukan racun dalam tubuh akibat gangguan fungsi organ dapat memengaruhi sistem saraf.
6. Cedera atau Trauma
Luka atau cedera pada bagian tubuh tertentu yang mengenai saraf dapat menyebabkan mati rasa atau sensasi kesemutan. Contohnya:
- Patah tulang yang mengenai jalur saraf
- Operasi yang melibatkan sistem saraf
- Benturan keras yang menyebabkan memar saraf
7. Infeksi dan Peradangan
Beberapa infeksi bisa memicu peradangan pada saraf, sehingga menimbulkan gejala sensorik seperti kesemutan dan kebas:
- Herpes zoster (cacar ular) – Menyerang saraf dan menyebabkan nyeri hebat disertai kesemutan.
- HIV/AIDS – Menyebabkan kerusakan saraf perifer.
- Penyakit Lyme – Infeksi bakteri dari gigitan kutu yang bisa memengaruhi sistem saraf.
8. Faktor Psikologis
Meski jarang dibahas, stres berlebihan, gangguan kecemasan, dan serangan panik juga dapat memicu kesemutan, terutama di wajah, tangan, atau kaki. Ini biasanya terjadi karena hiperventilasi atau ketegangan otot yang terus-menerus.
Keunggulan Pengobatan Herbal untuk Kesemutan dan Kebas
Penggunaan tanaman herbal sebagai cara mengobati kesemutan dan kebas memiliki banyak kelebihan, antara lain:
- Bersifat alami dan minim efek samping
- Mudah ditemukan di sekitar rumah
- Dapat dikombinasikan dengan terapi medis
- Berperan dalam meningkatkan aliran darah sekaligus merangsang pemulihan dan pembentukan ulang sel-sel saraf.
Beberapa tanaman herbal juga mengandung senyawa antiinflamasi, antioksidan, dan vitamin alami yang bermanfaat untuk sistem saraf.
Tanaman Herbal Tradisional sebagai Cara Mengobati Kesemutan dan Kebas
Berikut beberapa tanaman herbal yang telah dikenal secara tradisional dan empiris mampu membantu mengurangi keluhan kesemutan dan kebas:
1. Jahe (Zingiber officinale)

Jahe mengandung senyawa gingerol yang bersifat antiinflamasi dan dapat melancarkan sirkulasi darah. Konsumsi jahe secara rutin dapat membantu mengurangi mati rasa dan meningkatkan metabolisme tubuh.
Cara penggunaan:
- Rebus 2 ruas jahe dengan 2 gelas air hingga tersisa setengahnya
- Tambahkan madu jika perlu
- Minum dua kali sehari selagi hangat
2. Kunyit (Curcuma longa)

Kunyit mengandung kurkumin, zat antioksidan kuat yang juga bersifat antiinflamasi dan membantu memperbaiki jaringan saraf.
Cara penggunaan:
- Parut kunyit segar, lalu rebus dengan 1 gelas air
- Campurkan sedikit lada hitam untuk meningkatkan penyerapan kurkumin dalam tubuh secara optimal.
- Konsumsi secara teratur 1 kali sehari
3. Temulawak (Curcuma xanthorrhiza)

Temulawak bermanfaat untuk memperbaiki fungsi hati dan meningkatkan peredaran darah. Efeknya dalam mengurangi inflamasi sangat baik untuk mengatasi kesemutan.
Cara penggunaan:
- Ambil 1 rimpang temulawak, cuci dan iris tipis
- Rebus dalam 2 gelas air hingga tersisa 1 gelas
- Saring dan minum selagi hangat 2-3 kali seminggu
4. Daun Pegagan (Centella asiatica)

Pegagan dikenal sebagai herbal neurotropik yang dapat menstimulasi regenerasi sel saraf. Kandungan asiaticoside dalam pegagan mampu meningkatkan sirkulasi darah ke otak dan saraf perifer.
Cara penggunaan:
- Rebus segenggam daun pegagan segar dalam 3 gelas air hingga menjadi 1 gelas
- Minum setiap hari selama 1-2 minggu
5. Ginkgo Biloba

Herbal satu ini sangat populer dalam dunia pengobatan tradisional Tiongkok. Ginkgo biloba dikenal mampu melancarkan sirkulasi darah, khususnya menuju otak dan anggota tubuh bagian luar, sehingga efektif meredakan gejala kebas dan kesemutan.
Cara penggunaan:
- Biasanya dikemas dalam bentuk teh herbal atau suplemen yang mudah dikonsumsi.
- Minum sesuai dosis anjuran pada kemasan
6. Bawang Putih (Allium sativum)

Bawang putih bersifat antikoagulan dan vasodilator, yang berarti dapat mencegah penggumpalan darah dan memperlebar pembuluh darah. Efeknya mampu memperlancar peredaran darah sekaligus membantu meredakan sensasi kesemutan.
Cara penggunaan:
- Konsumsi 1–2 siung bawang putih mentah setiap pagi
- Alternatif lain, bisa dicampur dengan madu dan air hangat untuk menambah khasiat serta rasa yang lebih nikmat.
7. Kayu Manis (Cinnamomum verum)

Kayu manis memiliki manfaat dalam menstabilkan gula darah dan memperbaiki aliran darah, terutama bermanfaat bagi penderita diabetes yang mengalami gangguan saraf atau neuropati.
Cara penggunaan:
- Didihkan satu batang kayu manis dalam dua gelas air hingga mendidih
- Konsumsi sekali sehari selama tujuh hari, lalu hentikan sementara sebelum melanjutkan kembali
Tips Pendukung Pengobatan Herbal

Agar pengobatan herbal lebih efektif, disarankan untuk juga melakukan beberapa langkah berikut:
- Pijat refleksi membantu memperbaiki sirkulasi darah serta menstimulasi titik-titik saraf tertentu untuk mendukung fungsi tubuh secara menyeluruh.
- Olahraga Ringan – Seperti yoga atau jalan kaki untuk meningkatkan peredaran darah.
- Kompres Hangat – Membantu mengurangi ketegangan saraf dan meningkatkan sirkulasi.
- Konsumsi Makanan Bergizi – Perbanyak asupan vitamin B kompleks, omega-3, dan zat besi.
- Hindari Duduk Terlalu Lama – Sering ubah posisi dan lakukan peregangan.
Kapan Harus Berkonsultasi ke Dokter?

Walaupun terapi herbal dapat memberikan manfaat, tetap disarankan untuk berkonsultasi dengan profesional medis apabila :
- Kesemutan berlangsung lebih dari beberapa hari
- Muncul gejala seperti rasa nyeri yang intens, otot melemah, atau gangguan dalam menjaga keseimbangan tubuh.
- Terjadi terus-menerus dan semakin memburuk
- Anda memiliki riwayat diabetes, hipertensi, atau gangguan saraf lainnya
Baca Juga : Cara Mengobati Sinusitis Secara Alami dengan Ramuan Herbal di Rumah
Kesimpulan
Kesemutan dan kebas bukan hanya masalah sepele, melainkan bisa menjadi tanda adanya gangguan serius dalam tubuh. Penggunaan tanaman herbal tradisional seperti jahe, kunyit, pegagan, dan bawang putih telah terbukti secara empiris mampu membantu mengatasi gangguan ini secara alami. Kombinasikan penggunaan herbal dengan pola hidup sehat dan konsultasi medis yang tepat agar pengobatan menjadi lebih maksimal.
Dengan pemahaman yang baik dan penerapan pengobatan herbal secara rutin, keluhan kesemutan dan kebas dapat diminimalkan bahkan diatasi tanpa ketergantungan pada obat kimia. Selalu utamakan pendekatan holistik dalam menjaga kesehatan tubuh dan sistem saraf Anda. Demikian artikel tentang Cara Mengobati Kesemutan, semoga bermanfaat!