Penyakit arteri koroner (PAK) merupakan salah satu penyakit kardiovaskular paling mematikan di dunia. Tak sedikit orang yang tidak menyadari bahwa kondisi ini bisa tumbuh secara perlahan dalam tubuh selama bertahun-tahun tanpa menunjukkan tanda apa pun, hingga akhirnya memicu serangan jantung yang membahayakan nyawa. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk memahami apa itu penyakit arteri koroner, apa penyebab dan gejalanya, serta bagaimana langkah-langkah pencegahannya.
Apa Itu Penyakit Arteri Koroner?

Penyakit arteri koroner terjadi saat pembuluh darah utama yang bertugas mengalirkan darah kaya oksigen ke otot jantung, yaitu arteri koroner, mengalami penyempitan atau bahkan tersumbat.. Hal ini biasanya disebabkan oleh penumpukan plak, yaitu kombinasi kolesterol, lemak, kalsium, dan zat lain dalam darah. Proses penumpukan ini disebut aterosklerosis.
Lama-kelamaan, penumpukan plak dalam pembuluh darah bisa mengurangi kelancaran aliran darah menuju jantung. Ketika suplai darah yang kaya oksigen terganggu, otot jantung tidak dapat bekerja secara optimal. Akibat paling fatalnya adalah serangan jantung, yang bisa menyebabkan kerusakan permanen bahkan kematian jika tidak segera ditangani.
Penyebab Penyakit Arteri Koroner

Penyakit arteri koroner terjadi ketika pembuluh darah koroner mengalami penyempitan atau tersumbat akibat akumulasi plak aterosklerosis. Plak ini terdiri dari campuran kolesterol, lemak, kalsium, dan berbagai sisa zat lain yang menempel di lapisan dinding arteri secara perlahan. Seiring waktu, penumpukan ini membuat arteri kehilangan elastisitas dan menjadi kaku, sehingga aliran darah ke otot jantung berkurang drastis.
Namun, penyebab penyakit ini tidak muncul secara tiba-tiba. Ada beberapa faktor risiko utama yang secara bertahap memicu terbentuknya plak di pembuluh darah koroner:
1. Kolesterol Jahat (LDL) Tinggi
Kadar low-density lipoprotein (LDL) yang tinggi dalam darah menjadi penyumbang utama terbentuknya plak. LDL cenderung menempel di dinding arteri, dan jika tidak dikontrol, lama-lama akan menyumbat aliran darah menuju jantung.
2. Tekanan Darah Tinggi (Hipertensi)
Tekanan darah yang terus-menerus tinggi dapat merusak lapisan dalam pembuluh darah, sehingga mempercepat penumpukan plak. Selain itu, jantung dipaksa bekerja lebih keras, yang meningkatkan risiko terjadinya serangan jantung.
3. Kebiasaan Merokok
Zat beracun dalam rokok seperti nikotin dan karbon monoksida menyebabkan dinding pembuluh darah menjadi rusak dan membuat darah lebih mudah menggumpal. Merokok juga mempercepat proses aterosklerosis yang menjadi akar penyakit ini.
4. Diabetes dan Resistensi Insulin

Kadar gula darah yang terus-menerus tinggi dalam jangka panjang dapat merusak dinding pembuluh darah dan mempercepat proses pengerasan arteri, yang berisiko memicu penyakit jantung. Penderita diabetes juga lebih rentan mengalami peradangan pembuluh darah, yang memperparah risiko arteri koroner.
5. Obesitas atau Kelebihan Berat Badan
Lemak tubuh yang berlebih—terutama di bagian perut—berkaitan erat dengan peningkatan kolesterol jahat, tekanan darah tinggi, dan resistensi insulin. Kombinasi faktor ini memperbesar risiko penyempitan arteri koroner.
6. Kurangnya Aktivitas Fisik
Gaya hidup pasif atau minim olahraga membuat metabolisme tubuh melambat dan menyebabkan penumpukan lemak serta kolesterol. Selain itu, otot jantung yang jarang dilatih menjadi lebih lemah dan rentan terhadap gangguan.
7. Pola Makan Tidak Sehat

Konsumsi makanan tinggi lemak jenuh, kolesterol, gula berlebih, dan garam dapat mempercepat proses penebalan dan penyempitan arteri. Diet yang tidak seimbang memperbesar peluang terjadinya hipertensi dan kolesterol tinggi, yang merupakan penyebab utama penyakit ini.
8. Faktor Genetik atau Keturunan
Riwayat keluarga dengan penyakit jantung koroner bisa menjadi indikator bahwa seseorang memiliki risiko lebih tinggi terkena penyakit serupa, terutama jika ada anggota keluarga yang terserang penyakit jantung sebelum usia 55 tahun (pada pria) atau 65 tahun (pada wanita).
9. Stres Berkepanjangan
Tekanan mental yang tinggi dan berlangsung lama dapat memicu lonjakan hormon seperti adrenalin dan kortisol. Hormon ini membuat tekanan darah meningkat dan memicu peradangan di pembuluh darah.
10. Kebiasaan Konsumsi Alkohol Berlebihan

Minum alkohol secara berlebihan dapat meningkatkan tekanan darah, kadar trigliserida, dan menyebabkan kerusakan hati serta jantung secara perlahan, yang pada akhirnya mempercepat pembentukan plak di arteri.
Gejala Penyakit Arteri Koroner
Gejala penyakit arteri koroner bisa sangat bervariasi. Beberapa orang tidak mengalami tanda-tanda hingga penyakit sudah cukup parah. Namun, berikut adalah gejala yang paling umum:
1. Nyeri Dada (Angina)

Nyeri atau rasa tidak nyaman di dada adalah gejala paling khas. Biasanya terasa seperti tekanan, sesak, terbakar, atau seperti ada beban berat di dada. Nyeri ini bisa menjalar ke lengan kiri, leher, rahang, atau punggung.
2. Sesak Napas
Karena jantung tidak mendapat cukup oksigen, kemampuannya untuk memompa darah ke seluruh tubuh berkurang, yang bisa menyebabkan kesulitan bernapas terutama saat beraktivitas.
3. Kelelahan Ekstrem
Pengidapnya kerap merasakan kelelahan berlebih, bahkan saat menjalani kegiatan yang ringan sekalipun. Ini karena suplai oksigen ke otot-otot tubuh menjadi kurang optimal.
4. Detak Jantung Tidak Teratur
Jantung bisa berdetak terlalu cepat, terlalu lambat, atau tidak teratur. Ketidakstabilan irama jantung bisa menjadi petunjuk bahwa aliran darah ke jantung sedang mengalami gangguan.
5. Serangan Jantung

Pada kasus parah, gejala muncul mendadak sebagai serangan jantung. Tanda-tandanya meliputi nyeri dada hebat, sesak napas, keringat dingin, mual, dan pingsan. Ini adalah kondisi darurat yang memerlukan penanganan segera.
Komplikasi Akibat Penyakit Arteri Koroner
Tanpa penanganan yang tepat, penyakit arteri koroner berisiko menimbulkan komplikasi berat, seperti
- gagal jantung yang terjadi saat kemampuan jantung dalam memompa darah menurun secara drastis.
- Aritmia, yaitu gangguan irama jantung.
- Serangan jantung, atau infark miokard, terjadi saat aliran darah ke otot jantung terblokir sepenuhnya, sehingga bagian jantung tersebut tidak mendapat oksigen dan mulai rusak
Cara Pencegahan Penyakit Arteri Koroner

Meskipun berbahaya, penyakit arteri koroner sebenarnya sangat bisa dicegah dengan perubahan gaya hidup dan pemeriksaan kesehatan secara rutin. Berikut beberapa langkah pencegahan yang bisa dilakukan:
1. Konsumsi Makanan Sehat Jantung
Pilih makanan yang rendah lemak jenuh dan trans, kurangi konsumsi garam, dan perbanyak asupan serat dari sayur, buah, dan biji-bijian utuh. Batasi konsumsi makanan cepat saji, gorengan, serta produk olahan yang kaya akan kolesterol karena dapat memperburuk kondisi pembuluh darah
2. Aktif Bergerak
Lakukan olahraga minimal 30 menit sehari, 5 kali seminggu. Aktivitas fisik seperti berjalan cepat, bersepeda, berenang, hingga mengikuti senam aerobik dapat meningkatkan kekuatan jantung sekaligus memperlancar aliran darah ke seluruh tubuh.
3. Berhenti Merokok
Menghentikan kebiasaan merokok adalah langkah paling penting untuk mencegah kerusakan arteri dan meningkatkan kualitas hidup jangka panjang.
4. Kelola Stres

Luangkan waktu untuk relaksasi, meditasi, atau aktivitas menyenangkan yang bisa membantu mengurangi ketegangan emosional. Segera konsultasikan dengan tenaga ahli jika tekanan mental mulai mengganggu keseharian dan sulit dikendalikan.
5. Kendalikan Penyakit Penyerta
Bila Anda menderita hipertensi, diabetes, atau kadar kolesterol yang tinggi, penting untuk menjaga kondisi tersebut tetap terkendali melalui pengobatan yang tepat serta pola makan sehat yang konsisten
6. Pantau Berat Badan

Mempertahankan berat badan yang seimbang membantu meringankan beban jantung dan secara signifikan menurunkan peluang terserang penyakit arteri coroner
7. Periksa Kesehatan Secara Berkala
Rutin memantau kondisi kesehatan, seperti kadar kolesterol, tekanan darah, dan gula darah, penting untuk mencegah gangguan jantung sejak dini.. Semakin dini risiko terdeteksi, semakin besar peluang untuk mencegah komplikasi.
Baca Juga : Bahan Alami Terbaik untuk Dijadikan Obat Herbal Asam Urat
Kesimpulan
Penyakit arteri koroner adalah ancaman serius bagi kesehatan jantung yang sering datang diam-diam dan berkembang perlahan. Meskipun memiliki banyak faktor risiko, penyakit ini bukanlah vonis mati. Dengan pemahaman yang baik tentang penyebab, gejala, dan cara pencegahannya, kita bisa mengambil langkah nyata untuk menjaga kesehatan jantung kita.
Mengubah pola hidup menjadi lebih sehat, menjaga kebiasaan makan, aktif bergerak, dan menjauh dari kebiasaan buruk seperti merokok adalah investasi terbaik untuk menghindari penyakit ini. Ingat, mencegah selalu lebih baik daripada mengobati. Waspadalah sebelum terlambat, karena jantung Anda layak mendapatkan perhatian terbaik.
One Response